Tak jua kadang,
bahkan sering
Ku abaikan perintah,
ku lakukan larangan
Entah Ah.., ucapku,
kala petuah terdengar telinga
Itulah Aku manusia
bertopeng setan.
Tak
berprikemanusiaan, apalagi prikemalaikatan
Sikapku, tatkala
waktu terus melaju..
Tak segan masih
kuacuhkan... ucapku, ah masih muda saja aku..
Muda foya-foya, tua
kaya raya mati masuk surga. “Surganya siapa...??? Lha Kok enak!!!”
Aku selalu mengaku
taat, padahal penghianat, penjilat
Aku beribadah, padahal jua bermaksiat
Aku berbuat baik, jua
pamrih
Aku mengaku ikhlas,
padahalku tak pernah puas
Berlalu lalangnya
pergelutan masa,
sang aku masih
berdiri dengan menopang keangkuhan
sampai kapan ..
sampai kapan..
Kau seperti ini,
wahai Aku setan bertopeng manusia.
Lihat, dan
tengoklah...
Mereka yang telah
senja usianya..
Ada yang ceria
bahagia setelah susahnya
Ada yang susah sedih
setelah ceria bahagianya,
Manakah yang kan kau
pilih wahai diri..???
Bukankah bersusah
dahulu, baru kemudian bersenang-senang.
itu lebih indah ?
Tapi semua terserah ...
Ada lingkaran rahmat,
ada jua lingkaran keadilan
Bagiku, untuk anda,
kepada kita semua... sebagai ciptaan.
Kolong langit surabaya, 04:04. 10 juli 2013